Assalamu'alaikum,
Saya Sapto, seorang jurnalis. Saat ini bekerja di majalah berita ekonomi-politik "Profetik" sebagai Redaktur Senior, dan juga Pemimpin Redaksi di Jurnal Ilmiah "Policy Review" terbitan Center for Indonesian reform (CIR). Saya menaruh perhatian besar terhadap perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia pada umumnya, terutama menyangkut peningkatan kualitas demokrasi dan kaitannya dengan pencapaian kesejahteraan rakyat.
Saat ini saya melakukan riset dan mengembangkan kegiatan pemberdayaan di masyarakat akar rumput (community development) di Pulau Madura. Selama ini kita mengenal Madura hanya sebagai pulau penghasil garam yang berada dalam kondisi daerah terbelakang. Padahal, Ikatan Ahli Geologi asal Madura menginformasikan bahwa wilayah ini memiliki 104 blok migas, namun baru 14 blok yang bisa dieksploitasi. Salah satu potensi yang sudah tergali di Pulau Pagerungan Besar yang masuk Blok Kangean, tercatat produksinya 11,74 juta barel minyak dan 947 miliar kubik kondensat. Potensi yang terpendam masih lebih banyak lagi. Penduduk Pulau Madura tercatat sekitar 4 juta orang, tapi warga Madura yang tersebar di seluruh Indonesia dan mancanegara mencapai lebih 17,5 juta.
Orang sering salah memandang warga Madura berwatak keras dan kasar. Padahal, jika dicermati itu bukti karakter yang tegas dan penuh pendirian. Oreng Madhure adalah para pekerja keras yang sanggup menerabas hutan dan menyeberangi lautan untuk merintis hidup yang lebih baik. Hal ini harus dipandang sebagai kontribusi yang besar untuk membangun bangsa. Kebudayaan Madura juga sangat kaya dan kental dengan nilai relijius. Itu bukan berarti kita bersifat jumud, karena kita memegang kaidah agama: “Al muhafazhah ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadid al-ashlah” (memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil budaya baru yang lebih baik). Dengan spiritualitas dan moralitas yang tinggi warga Madura ikut serta memajukan identitas nasional Indonesia yang lebih bermartabat di hadapan bangsa lain di dunia.
Salam hangat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar